Buscar

Páginas

i'm afraid of losing "you"

semalam, hatiku masih seperti biasa, ku hanya mengikuti apa yang seharusnya dijalani. dan diakhir malam, ku terjebak diantara hujan. tergesa, untuk menyandarkan lelahku. dan setibanya, wajahku pias, ku kehilangan nya. ku tenangkan diriku bahwa mungkin saja dalam ketergesaan dan kepanikanku aku meninggalkannya di mobil. sebenarnya kusadari di hati kecilku bahwa aku membawanya, karena sesampainya telah kupastikan kembali, dia, yang tak akan pernah kulepaskan seperti aku melepasmu. aku membiarkanku masuk ke ruang "mungkin". ruang yang membuatku tetap bisa tertawa dan menyimpan semua rasaku diantara ada dan tiada, ruang abu-abu, entah untuk menghindari kebenaran, membodohi diri atau entah apalagi..

pagi, kembali ku mencarinya, dan kenyataan itu menampar wajahku. bahwa ku kehilangannya, kehilangan semua tentangmu. sepertinya Tuhan tak membiarkanku menyimpan hal terkecil darimu. tanpa perintah, air mataku mengalir lagi karenamu, memojokkan dan kuberlari membenamkan diri, menghilang dan berlalu. Tak hiraukan tatapan aneh yang mengelilingiku. Mengunci diri dan membekap suaraku. ku tanyakan padaNya, mengeluh dan marah. mengapa Ia tak membiarkan aku menyimpannya, toh tidak ada yang salah dengan itu, aku hanya ingin menyimpan semuanya, karena hanya dengan hal itu aku bisa kembali mengingatnya, karena semua tentangnya perlahan mulai memudar dan menyadari bahwa ku mulai melupakanmu, melewati hari tanpa sedetik memikirkanmu, itu menyedihkan untukku.

Apakah aku memang harus melepasmu..?apakah semua tentangmu harus dihapus dan tak tersisa seberkas pun..? tak bisakah ku mengenggam bagian terkecil darimu. pertama MMC yang semua tentangmu hilang tanpa ku ketahui sebabnya, kini aku kehilangan nya, aku kehilangan semua hal tentangmu. Itu seperti menarik otakku dan melepaskan setiap sel diriku yang mengenalmu dan mentransfusikannya ke ruang tak bernama. Toh aku tidak merampasmu, tak pernah mencoba sekalipun membuatmu berpaling darinya walau terkadang rasa itu muncul ketika kau sejenak mampir dan "menjenguk" sekedarnya. Padanya, saat ini dan sejak dulu, aku tak pernah berharap memiliki dan mendekapnya, mendudukannya untuk menjadi boneka pajangan, aku hanya ingin merasakannya, melalui hari bersamanya, mengingatnya dan mengenangnya.

Aku memaki padaNya. Kuakui itu hanya materi. Pun, hilang harusnya aku dapat mengikhlaskannya. Yang ada tentangmu tetap tersimpan "dihati", terpatri, terpahat dalam ingatan. Hanya saja, akhir-akhir inipun hatiku mengacuhkanmu dan aku tak bisa mempercayainya lagi. Lantas, bagaimana aku mengingatmu..??!!

Ku katakan padamu dalam tidur,
dulu, ketika kau tertawa disampingku dan membagi rasamu padaku... aku mengacuhkannya. Saat itu aku bodoh menginterpretasikannya sebagai lelucon dan meresponnya dengan lelucon yang lebih gila. aku tak pernah mengira kau serius dalam kata dan rasamu. dan saat aku menyadarinya, aku telah membuatmu menjauh, membuatmu melepaskan rasamu dan menggantinya dengan nama lain, dan akhirnya ku sadari aku tak pernah bisa menjaga apa yang telah kuraih dan kumiliki. perlahan, aku membuatmu melepaskan diri sedikit demi sedikit.
Dan malam ini kuselipkan dalam mimpimu, andai waktu bisa berulang, kan lantang ku teriakkan padamu tentang rasaku,meraih jemarimu dan takkan kulepas. berharap semoga rintihanku menyelinap di mimpimu, hanya untuk sekedar memberitahumu hal yang tak pernah bisa langsung kukatakan padamu

Hal yang sebenarnya takkan pernah terjadi....

 
"if you love someone you say it, you say it right then, out loud..or the moment just passes you by.."
- my best friend's wedding -


hope you will find the way home

disepertiga malam 14 desember sembari mengutuk!!

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.